Description:
Parameter ekosistem hilir sangat mungkin memberikan respon alamiah atas perubahan ekosistem bagian hulu. Pengaruh yang datang dari hulu memberikan akibat respon spesifik komponen lingkungan bagian hilir yang dapat ditindaklanjuti dengan kajian khusus dan menjadi peluang mendapatkan solusi alternatif dalam penilaian kondisi dan pengelolaan kawasan pesisir.
Langkah logis dalam mendapatkan alternatif untuk menjawab dugaan tersebut adalah melakukan kajian spesifik terhadap respon alamiah perubahan batas temu air tawar dan air laut yang timbul di dalam ekosistem sungai. Kajian ini difokuskan untuk dapat memperoleh parameter-parameter indikator yang secara asosiatif mencerminkan respon alamiah ekosistem terhadap tekanan eksternal maupun internal, serta fakta maupun prediksi kondisi tertentu bagi penilaian kondisi sungai maupun kondisi DAS.
Upaya pengelolaan DAS harus diimbangi pemahaman terhadap fenomena atau gejala alam yang berlaku secara temporal. Kondisi dan kejadian yang timbul di masa sekarang sangat mungkin merupakan akibat kondisi di masa lalu yang cenderung tidak membaik. Berdasarkan evaluasi kondisi masa lalu dan sekarang dapat diprediksikan kondisi di masa mendatang. Namun ketersediaan database atau rekaman data masa lalu sebagai dasar pengelolaan sering tidak tersimpan atau belum pernah dilakukan pengukuran. Kondisi ini dapat diatasi dengan pendekatan teknologi citra satelit dan komputasi data dalam sistem informasi geografis, yang dapat menjadi perangkat penunjang (tools) yang efisien untuk mendapatkan data-data evaluatif. Data tersebut dapat menjadi perangkat dasar pengelolaan atau penilaian kerusakan DAS yang bersifat lebih efektif di dalam menelusuri fakta-fakta yang terekam di masa silam.
Perangkat ini diharapkan dapat merepresentasikan kajian temporal perubahan batas pertemuan air tawar dan air laut yang akan dikaji lebih mendalam untuk merepresentasikan kondisi DAS. Hasil kajian dapat menjadi pendekatan ilmiah induktif untuk mendapatkan perangkat penilaian kondisi DAS yang mudah dipahami oleh masyarakat dan memberikan rekomendasi pengelolaan kawasan DAS secara terpadu.
Tiada gading yang tak retak. Meskipun kesempurnaan bukan hal yang mudah untuk dicapai, namun penulis berharap bahwa hasil yang ada ini semoga dapat memberikan nilai guna yang optimal dalam mengkontribusi khasanah keilmuaan. Pemanfaatan teknologinya diharapkan memberikan manfaat bagi kita semua, khususnya dalam implementasi pengelolaan kawasan pesisir.