Ada tiga pendekatan yang bisa dipergunakan kepala sekolah ketika melakukan supervisi terhadap guru-guru binaannya, yakni: pendekatan direktif, pendekatan kolaboratif, dan pendekatan non-direktif. Keefektifan penggunaan ketiga pendekatan supervisi tersebut tergantung pada relevansinya dengan tingkat kematangan kerja guru yang disupervisi. Efektif tidaknya pelaksanaan supervisi, antara lain dapat diketahui dari performansi mengajar guru di kelas dan performansi mengajar guru tersebut berbeda satu sama lain, oleh karena itu yang dipermasalahkan pada penelitian ini adalah; apakah terdapat perbedaan performansi mengajar guru berdasarkan tingkat kematangan kerja guru dan pendekatan supervisi kepala SDN di Kota Banjarmasin. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan teknik ANAVA satu jalan dan ANAVA dua jalan (ANAVA faktorial 3X3) disimpulkan sebagai berikut: (1) terdapat perbedaan performansi mengajar guru yang signifikan berdasarkan tingkat kematangan kerja guru SDN di Kota Banjarmasin, (2) tidak terdapat perbedaan performansi mengajar guru berdasarkan pendekatan supervisi yang dipergunakan kepala SDN di Kota Banjarmasin (3) tidak terdapat interkasi dalam performansi mengajar guru berdasarkan tingkat kematangan kerja guru dan pendekatan supervisi kepala sekolah, (4) terdapat perbedaan performansi mengajar guru yang signifikan berdasarkan tingkat kesesuaian pendekatan supervisi yang dipergunakan kepala sekolah dengan tingkat kematangan kerja guru SDN di Kota Banjarmasin.