Abstract:
Salah satu unsur yang berperan dalam ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan air tanaman adalah curah hujan terutama pada lahan tadah hujan. Potensi ketersediaan air merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam peningkatan indeks pertanaman. Pada penelitian kali ini akan dilakukan investigasi ketersediaan dan kebutuhan air di daerah Pematang Panjang, Kabupaten Banjar. Investigasi ini bertujuan memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh daerah pertanian tersebut dengan menganalisis kebutuhan dan ketersediaan air yang ada. Batasan masalah penilitian ini yaitu ketersediaan air yang dianalisis berasal hanya dari curah hujan. Pada penelitian ini digunakan data-data sekunder berupa data hujan, data klimatologi dari tahun 2001 sampai tahun
2021, serta data debit sungai tahun 2001. Data-data tersebut di analisis menggunakan beberapa metode diantara nya yaitu rumus Harza untuk mendapatkan curah hujan andalan yang kemudian digunakan untuk menghitung curah hujan efektif, metode Penman Monteith untuk mendapatkan nilai evapotranspirasi, serta metode F.J. Mock untuk mendapatkan debit andalan atau ketersediaan air. Dari penelitian ini diketahui bahwa debit andalan atau ketersediaan air maksimum terjadi pada bulan Februari ke-I yaitu sebesar 1,961 m3/dt, sedangkan debit andalan paling rendah terjadi pada
bulan Agustus ke-I yaitu sebesar 0,103 m3/dt.