Abstract:
Indonesia adalah satu contoh negara dengan tipe ekosistem hutan mangrove terbesar
serta memiliki kekayaan yang melimpah. Salah satu hutan dengan tipe ekosistem mangrove di
Kalimantan Selatan ada di kawasan Taman Wisata Alam Pulau Bakut. TWA pulau bakut sendiri
merupakan tempat hunian bagi satwa primata khas Kalimantan yaitu Bekantan (Nasalis Larvatus).
Mengetahui informasi mengenai aspek ekologis terkait struktur (bentuk) dan komposisi (susunan)
vegetasi yang ada di kawasan ini merupakan langkah awal dalam melakukan pengelolaan dan
pelestarian kawasan hutan mangrove. Pada proses penelitian ini peneliti bermaksud untuk
menganalisis struktur serta komposisi jenis vegetasi hutan mangrove dan menghitung indeks
keragaman jenis di kawasan Taman Wisata Alam Pulau Bakut. Data diambil dengan metode
kombinasi yaitu metode gabungan antara metode jaIur dan metode garis berpetak yang dilakukan
secara sengaja (purposive sampling). Data kemudian dianalisis pada beberapa perhitungan untuk
mencari lndeks NiIai Penting dan lndeks Keanekaragaman Jenis. Pada hasiI peneIitian ini terdapat
22 jenis tumbuhan yang terbagi pada beberapa tingkat tunbuh yaitu semai, pancang, tiang dan
pohon. Sedangkan untuk lndeks Keragaman jenis nilai yang di dapat pada semua tingkat
pertumbuhan termasuk dalam kategori keanekaragaman rendah.