Abstract:
Tujuan penelitian ini untuk (1) menganalisis kelas penutupan lahan, (2) menganalisis
perubahan luas penutupan lahan DAS Tabunio dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2018 serta
(3) menganalisis penutupan lahan DAS Tabunio tahun 2018 yang termasuk dalam kawasan hutan.
Data yang digunakan yakni data spasial batas DAS dari Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Direktorat PDAS-HL, data spasial penutupan lahan hasil penafsiran citra landsat dari
Direktorat IPSDH Direktorat Jenderal Planologi dan Tata Lingkungan tahun 2000, 2003, 2006,
2009, 2012, 2015 dan 2018 serta data spasial kawasan hutan dari Kementerian Kehutanan.
Klasifikasi kelas penutupan lahan dengan metode modifikasi dari 23 kelas menjadi 11 kelas yakni
Hutan, Hutan Tanaman, Lahan Terbuka, Mangrove, Perkebunan, Permukiman, Pertanian Lahan
Kering, Sawah, Semak Belukar, Tambak dan Tubuh Air. Pengolahan data menggunakan Sistem
Informasi Geografis (SIG) software ArcGis 10 dan Exel. Metode penelitian ini menggunakan
metode tumpang susun dan analisis deskriptif. Hasil Uji Kesesuaian penutupan lahan diperoleh
angka akurasi sebesar 91 %. Hasil analisis perubahan penutupan lahan memperlihatkan bahwa
kelas penutupan lahan perkebunan mengalami laju perubahan terbesar selama kurun waktu 2000-
2018 yakni meningkat seluas 10.791,70 hektar (2.169,16%). Hasil analisis penutupan lahan DAS
Tabunio tahun 2018 yang termasuk dalam kawasan hutan memperlihatkan bahwa Pertanian
Lahan Kering seluas 4.091,48 hektar (36,31%) merupakan kelas penutupan lahan terbesar yang
terdapat di semua fungsi kawasan hutan