Abstract:
Hutan bakau di Kalimantan Selatan telah dikonversi menjadi kolam ikan, pemukiman,
pelabuhan dan penggunaan lainnya. Kondisi hutan bakau yang rusak sangat memprihatinkan.
Tujuan dari penelitian ini adalah merumuskan strategi pengembangan dan konservasi hutan bakau
di Kecamatan Jorong. Penelitian ini menggunakan metode wawancara, pengamatan langsung
dilapangan untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan mangrove, analisis
deskriptif melalui pendekatan wawancara mendalam dengan informasi kunci tentang merumuskan
strategi untuk mengembangkan dan melestarikan hutan bakau di Kecamatan Jorong. Hasil
perubahan dalam distribusi dan luasnya hutan bakau menurun dari 2010 (2.324 ha) menjadi 2020
(1.665 ha). Dinamika kerusakan mangrove disebabkan oleh kegiatan penambangan dan ekspansi
perusahaan kelapa sawit. Perumusan strategi tersebut adalah sosialisasi kepada masyarakat
terkait pengembangan hutan bakau yang berkontribusi terhadap biota tinggi, konsep
pengembangan ekowisata bakau untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin, menerapkan
pola pengembangan hutan bakau untuk kebaikan bersama.