Abstract:
Salah satu komoditas perkebunan yang berperan penting dalam menghasilkan devisa negara ialah perkebunan kelapa sawit. Perkebunan ini menghasilkan tanaman kelapasawit (Elais guineensis Jacq) yang diproduksi menjadi minyak sawit. Akan tetapi perkebunan ini juga memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) yang dihasilkan ialah salah satu limbah padat terbesar pada perkebunan ini. Berdasarkan studi terbaru, TKKS dapat diolah menjadi biochar melalui proses pirolisis biomasa. Beberapa sifat kimia tanah yang dapat ditingkatkan melalui teknologi biochar ialah pH, KTK, C-Organik, N-Total dan peningkatan P-tersedia (Sudjana,
2014). Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisis pengaruh penambahan kombinasi sekam padi dan biochar dalam perbaikan ketersediaan hara fosfor dan waktu kontak optimal terhadap perbaikan ketersediaan hara fosfor. Dalam penelitian ini terdapat 6 perlakuan yaitu: kontrol, kombinasi biochar dan sekam, biochar, sekam, TKKS, sekam TKKS dengan pengulangan sebanyak 4 kali dan inkubasi selama 15 dan 30hari.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kombinasi bahan segar dan biochar TKKS tidak berpengaruh secara nyata terhadap P total tetapi berpengaruh terhadap kandungan P larut bahan tanah setelah masa inkubasi. Sedangkan waktu inkubasi terbaik selama penelitian pemberian kombinasi bahan segar dan biochar TKKS yaitu pada inkubasi selama 15 hari.