Abstract:
Permasalahan dalam pengelolaan induk ikan sepat siam adalah kurang
maksimalnya derajat penetasan telur yang hanya mencapai 80,03 %. Salah satu cara yang
dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki kualitas telur melalui perbaikan kualitas
pakan yang diberikan kepada calon induk ikan sepat dengan penambahan bahan
suplemen dan imbuhan pakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon
reproduksi induk betina sepat siam terhadap penambahan bahan suplemen dan imbuhan
pakan, seperti: minyak ikan, vitamin E serta ekstrak temulawak. Ikan uji adalah induk
betina sepat siam dengan usia minimal 8 bulan dan berada pada tingkat kematangan TKG
I atau TKG II. Pakan penelitian yang digunakan ada 3 macam yaitu pakan komersial
dengan penambahan minyak sayur (FCO), pakan dengan penambahan minyak ikan dan
vitamin E (FOT) dan pakan dengan penambahan minyak ikan, vitamin E serta ekstrak
temulawak (FOTG).
Hasil menunjukkan bahwa pakan FOT dan FOTG dapat mengasilkan indeks
gonadosomatik (IGS), fekunditas, diameter telur, derajat penetasan telur dan survival rate
yang lebih baik daripada pakan FCO. Hal ini terjadi diduga karena pengaruh dari
penambahan vitamin E yang berfungsi mencegah oksidasi dari asam lemak, sehingga
lemak yang ada dapat digunakan sepenuhnya. Akibatnya, kualitas dan kuantitas telur jadi
meningkat. Nilai IGS pada semua perlakuan berkisar antara 3,07 – 3,57 %, fekunditas
berkisar antara 3.875 – 5.355 butir, diameter telur berkisar antara 0,70 – 0,93 mm, derajat
penetasan berkisar antara 78,12 – 89,58 % dan survival rate berkisar antara 51 – 83 %
pada semua perlakuan. Pakan dengan penambahan minyak ikan dan vitamin E dapat
menghasilkan diameter telur dan survival rate yang lebih baik, sedangkan pakan dengan
penambahan minyak ikan, vitamin E serta ekstrak temulawak dapat menghasilkan nilai
indeks gonadosomatik (IGS), fekunditas dan derajat penetasan telur yang lebih tinggi.