Abstract:
Daerah Irigasi Rawa (DIR) Antasan Sutun yang terletak di Sungai Tabuk, Provinsi Kalimantan Selatan, merupakan sumber air bagi lahan pertanian lokal yang meliputi area persawahan seluas 737,8 Ha. Petani lokal menerapkan pola tanam setahun sekali, namun kebutuhan air lebih banyak terjadi pada musim kemarau. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jumlah ketersediaan dibandingkan dengan kebutuhan air berdasarkan pola tanam yang ada. Metode penelitian dilakukan dengan menganalisis kebutuhan dan ketersediaan air dengan model neraca air. Evapotranspirasi potensial dihitung dengan menggunakan metode Modifikasi Penman. Ketersediaan air dihitung dengan menggunakan metode Mock. Hasil penelitian menunjukkan debit kebutuhan air maksimum sebesar 1,09 m3/detik pada bulan Maret II dan minimum sebesar 0,19 m3/detik pada bulan Juli II. Hasil debit ketersediaan dengan debit andalan maksimum (Q80) sebesar 2,11 m3/detik pada bulan Januari I dan debit minimum pada bulan Oktober II sebesar 0,19 m3/detik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua ngengat mengalami surplus air, artinya air yang tersedia di DIR Antasan Sutun dapat memenuhi kebutuhan lahan pertanian dengan masa tanam yang digunakan masyarakat.