Abstract:
AbstractTikus sawah (Rattus argentiventer) merupakan hama utama penyebab kerusakan dan kehilangan hasil tanaman padi di Indonesia. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui efektivitas perangkap sistem bubu linier dan perangkap bambu untuk mengendalikan tikus yang dipasangpada 3 zona habitat yang berbeda. Pengendalian hama tikus dengan sistem perangkap bubu linier dan perangkap bambu dilakukan diKecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang. Percobaan dilaksanakann dalam bentuk percobaan faktorial yang disusun dalam RAKdengan tiga perlakuan. Pengambilan data dilakukan pada tiga zona habitat tikus yaitu pada daerah sekitar perkampungan, perkebunan, dandaerah sekitar tanggul irigasi. Semua zona tikus ini berbatasan dengan sawah. Perlakuan terdiri dari atas perangkap bubu linier, Perangkapbambu, dan kontrol yakni petak sawah tanpa pemasangan perangkap. Setiap perangkap perlakuan diulang dua kali. Perangkap bubu linierterdiri atas pagar plastik, tinggi 50 cm dan panjang 600 m, dipasang mengelilingi petak-petak sawah sebagai unit percobaan. Bubu terbuatdari ram kawat berukuran 25 x 25 x 60 cm. Pemasangan bubu dilakukan setiap jarak 20 m, dalam penelitian ini dipasang 72 buah bubu.Berdasarkan zona tangkapan rata-rata populasi tikus yang terperangkap tertinggi terdapat pada zona irigasi yaitu 23.75 ekor. Berdasarkanzona tangkapan rata-rata intensitas serangan tertinggi terdapat pada zona perkampungan yaitu 6.39%. Berdasarkan zona tangkapan rata-rataproduksi tertinggi terdapat pada zona irigasi yaitu 11.07 ton/ha