Abstract:
Semenjak umat manusia menghuni planet bumi ini, manusia sudah
seringkali menghadapi masalah-masalah kesehatan serta bahaya kematian
yang disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan hidup yang ada di sekeliling
mereka, seperti benda mati, mahkluk hidup, adat istiadat, kebiasaan, dan lainlain.
Namun, karena keterbatasan ilmu pengetahuan mereka pada saat itu,
setiap kejadian yang luar biasa dalam kehidupan mereka selalu diasosiasikan
dengan hal-hal yang bersifat mistik. Contoh, wabah penyakit sampar yang
berjangkit di suatu tempat dianggap sebagai kutukan dan kemarahan dewa.
Masa silih berganti, pada abad ke-19 terjadi Revolusi Industri di Inggris. Era
industrialisasi ini menimbulkan masalah baru pada masyarakat Inggris berupa
munculnya daerah pemukiman kumuh, akumulasi buangan dan kotoran
manusia, masalah sosial dan kesehatan, yang terutama terjadi di kota-kota
besar.
Perkembangan upaya kesehatan lingkungan di Indonesia sendiri dimulai
pada tahun 1901, oleh W. Schuffer yang bekerja pada De Sanemba Maatschaapy
mulai menyelidiki Anopheline fauna di Deli. Pada saat inilah permulaan
pencegahan/pemberantasan malaria dimulai di Indonesia (yang tentunya
untuk kepentingan penjajah pada saat itu). Dari sinipun tampak bahwa embrio
tumbuhnya kesehatan masyarakat di Indonesia juga diawali dari Kesehatan
lingkungan. Pada tahun 1910 diberlakukan peraturan pemerintah untuk
mencegah kolera dan sampar (pes), yang kemudian dikeluarkan epidemic
ordonnantie pada tahun 1911.