Abstract:
Tradisi mandi pengantin atau disebut mandi bapapai dilaksanakan secara turun-temurun oleh suku Dayak Bakumpai yang berada di Kelurahan Lepasan Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan. Tradisi ini merupakan acara adat yang memanfaatkan tumbuhan sebagai makna simbolis dalam pelaksanaannya. Tujuan dari artikel ini untuk mengetahui potensi lokal tumbuhan yang digunakan dalam acara adat dan difokuskan terhadap penggunaan jenis-jenis serta bagian tumbuhan yang dimanfaatkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif untuk menghasilkan gambaran yang sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta, ciri-ciri serta hubungan antar fenomena tumbuhan yang dimanfaatkan dalam ritual adat mandi pengantin atau mandi bapapai. Hasil penelitian melalui instrumen wawancara menunjukkan bahwa masyarakat memanfaatkan sebanyak 9 spesies dalam 7 famili pada ritual adat mandi pengantin, antara lain Rosaceae (Rosa hybrida L.), Oleaceae (Jasmimum sambac), Anonaceae (Cananga odorata), Magnoliaceae (Michelia champaca L)., Araceae (Areca catechu & Cocos nucifera), Poaceae (Saccharum officinarum & Oriza sativa), dan Musacea (Musa paradisiaca L.)