Abstract:
Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan korelasi antara aspek sosial dan politik dengan terjadinya deforestasi di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Latar belakang penelitian ini adalah justifikasi ilmah bahwa perubahan lingkungan terjadi sebagai bentuk konstruksi sosial politik yang melibatkan banyak aktor dengan berbagai kepentingan, terkait ini dalam konteks deforestasi di Kabupaten Banjar. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, sumber data yang digunakan adalah data sekunder dan primer, informan kunci penelitian adalah unsur pemerintah daerah dan kelompok sosial masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat arus demand dan support dalam proses perumusan serta pelaksanaan kebijakan pengelolaan hutan, sehingga memunculkan tarik-menarik kepentingan. Tarik menarik kepentingan ini terjadi antara berbagai aktor meliputi pemerintah pusat dan daerah, kalangan oligarki, masyarakat sekitar wilayah hutan, dan kelompok aktifis lingkungan hidup, dari berbagai aktor tersebut, relasi pemerintah dan oligarki merupakan faktor yang dominan dalam kasus deforestasi di Kabupaten Banjar.