Abstract:
Kampung Sayur yang diresmikan Walikota Banjarbaru bulan Maret 2018 merupakan sentra sayuran di Banjarbaru, letaknya pada tanah bergambut di Kelurahan Landasan Ulin Utara (LaUra). Masyarakat setempat mengandalkan berkebun sayuran sebagai mata pencaharian utama. Persoalan utama yang dihadapi para petani di Kampung Sayur adalah masih tingginya serangan hama dan penyakit pada tanaman sayuran yang mereka tanam sehingga untuk mengatasi hal tersebut para petani masih menggunakan pestisida sintetik yang hasilnya terlihat cepat. Penggunaan pestisida sintetik saat ini telah diketahui telah memberikan dampak negatif bagi manusia dan ekosistem. Selain membahayakan bagi kesehatan manusia, juga dapat mematikan organisme non target dan merusak keseimbangan ekosistem. Biopestisida merupakan pestisida alami yang berasal dari tanaman. Penggunaan biopestisida ini diketahui lebih aman dibandingkan pestisida sintetik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan pemanfaatan agens hayati menjadi biopestisida hayati untuk mengendalikan serangan hama pada tanaman sayuran. Pengabdian masyarakat yang akan dilaksanakan difokuskan pada bagaimana teknologi sederhana dan tepat dapat digunakan oleh masyarakat melalui pengolahan agens hayati menjadi produk seperti biopestisida hayati yang ramah lingkungan. Pembekalan diberikan dalam bentuk teori dan praktik produksi biopestisida, pengemasan produk. Produk biopestisida hayati berbahan dasar tanaman/agens hayati diharapkan dapat mendukung kebutuhan petani dalam mengendalikan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).