Description:
DAS Barito yang terdapat pada wilayah administrasi Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Kalimantan Selatan cukup memprihatinkan, hal ini ditandai dengan semakin tingginya fluktuasi debit air, terjadinya penurunan produktivitas lahan, frekuensi terjadinya banjir dan kekeringan semakin meningkat, serta semakin banyaknya bencana tanah longsor yang melanda pada berbagai DAS ini. DAS barito di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan terdiri atas 4 sub DAS dan 10 wilayah Kabupaten. Sub DAS Negara yang merupakan bagian dari DAS Barito mengalami kondisi banjir pada peride 2007 sampai 2012 cukup meningkat (Balitbanda Provinsi Kalimantan Selatan, 2010) Pengendalian banjir merupakan salah satu aspek dalam pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai yang diberi perhatian di dalam UU No.7/2004 tentang SDA. Bencana yang diakibatkan oleh daya rusak air adalah antara lain banjir, longsor, amblesan tanah, kekeringan, dan bahkan sampai wabah penyakit yang diakibatkan oleh air (waterborne desease) yang biasa terjadi sesudah terjadinya banjir. Pengendalian daya rusak air diutamakan pada upaya pencegahan melalui perencanaan pengendalian daya rusak air yang disusun secara terpadu dalam pola pengelolaan sumberdaya air. Pencegahan banjir dilakukan melalui upaya fisik maupun non fisik tetapi diutamakan pada kegiatan non fisik. Penanggulangan daya rusak air dilakukan dengan mitigasi bencana, pemulihan daya rusak air dilakukan dengan memulihkan kembali fungsi lingkungan hidup dan sistem prasarana sumber daya air