Abstract:
Kekuatan modal sosial dijelaskan secara teoritis melalui tiga tipologi, yaitu; bonding social capital, bridging social capital, dan linking social capital. Artikel ini bertujuan mendeskripsikan satu tipologi modal sosial yakni sistem perekat (bonding social capital). Perihal ini dimaksudkan agar memberikan analisis nilai apa yang menjadi pengikat-perekat pada Urang Banjar. Penelitian dilakukan di tiga kelurahan yang berbeda, antara lain: Sungai Jingah, Sungai Bilu, dan Kuin. Pemilihan lokasi untuk memberikan representasi aktivitas sosial Urang Banjar di bantaran sungai. Pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif digunakan pada penelitian. Observasi, wawancara, dan dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data penelitian. Analisis data model Miles dan Huberman yakni: reduksi data, penyajian data secara naratif, dan penarikan kesimpulan menghasilkan data yang redundan. Adapun uji keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi. Hasil penelitian mendeskripsikan bonding social capital diwujudkan dalam aktivitas sosial gotong royong. Adapun aktivitas gotong royong tersebut antara lain; mengawah, babarasih, batimbuk/manimbuk, dan bahandil. Bonding social capital dipengaruhi oleh rasa kepercayaan satu sama lain. Kepercayaan kemudian dijadikan sebagai pegangan dalam berinteraksi sosial untuk mewadahi asosiasi sosial internal keluarga.