Abstract:
Konsep sumur resapan dan saluran drainase porus merupakan konsep saluran ramah lingkungan yang
sering digunakan untuk mengurangi air limpasan, yang selalu diteruskan langsung ke sungai. Dengan
sistem ini, maka dapat pula membuat cadangan air dalam tanah meningkat, karena memungkinkan air
untuk terinfiltrasi ketanah. Sejalan dengan konsep terebut, penggantian paving block sebagai penutup
permukaan tanah dengan bahan lain yang bersifat “porous” atau bersifat tidak kedap air tentu juga
dapat memberikan hasil yang serupa. Alternatif bahan lain yang dapat dipilih seperti beton non pasir
(Paving Hijau), foam concrete, dll. Adapun pada penelitian ini menitik beratkan pada kajian
pemanfaatan beton non pasir sebagai pengganti paving block biasa. Sampel beton non pasir yang
dibuat bervariasi dari segi rasio semen dan agegat dan proporsi campuran. Penelitian dilakukan
melalui serangkaian uji sampel di laboratorium untuk mengetahui tidak hanya dari segi kemampuan
“porous” sampel, tetapi juga kekuatan tekan sampel. Kemampuan porositas sampel dianalisis dengan
melakukan uji absorpsi air serta serangkaian uji lain untuk mengetahui kecepatan dan persentase air
yang melewati beton tanpa pasir. Dari hasil penelitian diketahui bahwa rekomendasi pembuatan beton
non pasir yang ideal adalah dengan menggunakan rasio semen dan agregat sebesar 1 : 4 dengan fly
ash sebagai pegganti semen sebesar 10%. Dengan komposisi tersebut, tidak hanya memberikan
kekuatan yang paling besar tetapi juga memiliki kemampuan porus yang tinggi.