Abstract:
Penelitian mengenai Abu batubara (baik fly ash maupun bottom ash) telah banyak dilakukan khususnya pada bidang ilmu sipil bahkan pertanian. Pada bidang sipil, penelitian sering dilakukan pada sampel bata, batako dan beton. Adapun untuk bidang ilmu pertanian, sering dilakukan penelitian abu batubara sebagai campuran pupuk tanaman. Akan tetapi, kandungan oksida logam berat pada limbah abu batubara membuat limbah ini dikategorikan sebagai bahan berbahaya dan beracun (B3) pada PP Nomor 101 Tahun 2014 tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun. Berkaitan dengan hal tersebut, hasil penelitian uji potensi toxisitas yang telah dilakukan terhadap abu batubara PLTU asam-asam, membuktikan sebaliknya. Sebenarnya abu batubara PLTU Asam-Asam relatif aman untuk digunakan sebagai bahan konstruksi. Dari hasil tersebut, maka abu batubara PLTU Asam-Asam memiliki potensi yang cukup baik untuk dimanfaatkan. Salah satu potensi abu baubara di daerah rawa yang dapat dikembangkan adalah pemanfaatannya sebagai material konstruksi komposit yang padat seperti batako ataupun beton. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan rasio penggantian semen oleh fly ash sebesar 40% dapat meningkatkan kekuatan batako sebesar 3,5%. Sedangkan untuk hasil pengujian kuat tekan beton, penambahan fly ash sebesar 20% dapat meningkatkan kekuatan beton sebesar 16%. Berdasarkan dari hasil pengujian yang didapatkan, dapat diberikan rekomendasi pemanfaatan abu batubara di daerah rawa yaitu sebagai bahan campuran untuk pembuatan batako dan beton.