Abstract:
Abstrak
Volume sampah di Kota Banjabaru untuk tahun 2019 adalah 129.230 Kg atau 129,23Ton/Hari. Hal
ini menggerakan kelompok masyarakat untuk membangun kelompok pengelolaan sampah dalam upaya
manajemen sampah di lingkungan sendiri seperti Bank Sampah Khalid yang pernah berhasil meraih Peringkat
3 “Penilaian Lomba Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Provinsi Kalimantan Selatan”. Target penyetor
adalah masyarakat sekitar. Berdasarkan hasil survey ke Bank sampah Khalid, bahwa selama ini plastik
dengan berat jenis rendah seperti kantong plastik, stiker botol plastik, plastik bungkus makanan ringan dan
lain-lain tidak dapat dijual secara langsung ke pengepul dan akhirnya menjadi masalah penumpukan sampah
baik di Bank Sampah maupun di TPS terdekat. Untuk mengolah menjadi produk ekonomis lainnya, masih
belum mempunyai pengetahuan dan teknologi yang memadai. Sehingga diperlukan alat atau teknologi yang
memanfaatkan sampah plastik tersebut agar lebih bernilai ekonomis. Teknologi yang dibuat yaitu alat yang
dapat mengubah sampah tersebut sebagai sumber masalah menjadi plastic oil (bahan bakar alternatif). Alat
yang dibuat menggunnakan metode TSC (three state continuous cooling) Pyrolysis , dan mampu menghasilkan
plastic oil dalam jenis minyak tanah, Mitra mampu menggunakan alat konversi dan melakukan perawatannya
untuk menghasilkan plastic oil dari sampah plastic dan melakukan kegiatan edukasi kepada perwakilan siswa
dari dua sekolah tentang teknologi pengolahan limbah sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif.
Berdasarkan hasil survey, pemahaman tentang pengelolaan sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif
yang mempunyai nilai ekonomis meningkat 75 %.