Abstract:
Desa Danda Jaya, di Kecamatan Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala merupakan darah penghasil produk-produk pertanian seperti jeruk dan jagung.Selain komoditas pertanian tersebut Desa Danda Jaya memiliki potensi besar dibidang perikanan air tawar sehingga mempunyai peluang besar dalam meningkatkan perekonomian daerah dengan menggerakkan potensi alam yang ada melalui usaha budidaya ikan. Potensi air yang melimpah ini sangat disayangkan jika tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin. Air yang melimpah ini sangat mungkin untuk dimanfaatkan untuk budidaya ikan yang sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa Danda Jaya. Program Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan menawarkan kepada mitra untuk memberi contoh kegiatan diversifikasi usaha tani yaitu dengan percontohan kolam ikan. Percontohan dimaksud adalah mulai dari pembangunan fisik kolam, persiapan air yang sesuai untuk tempat hidup ikan hingga pemeliharaan ikannya. Disadari program ini bersifat baru bagi mitra sehingga pendampingan hingga masyarakat merasakan manfaatnya sangat diperlukan. Luaran yang dapat diharapkan dari kegiatan ini adalah yaitu a) terdapatnya kemauan masyarakat petani daerah Danda Jaya untuk mulai mencoba memelihara ikan air tawar dan b) diterapkannya kolam percontohan ikan air tawar yang akan dijadikan proyek percontohan sehingga masyarakat mitra dapat melihat langsung pembuatan kolam dan pemeliharaan ikannya dan c) terdapatnya publikasi pada Jurnal nasional ber ISSN. Pelaksanaan budidaya ikan terpadu dengan pertanian dan perkebunan cocok dilaksanakan di lahan ini sesuai dengan penelitian yang ada sehingga ditawarkan kepada masyarakat. Masyarakat masih terkendala dengan teknis dan biaya awal yang dikhawatirkan akan menjadi tanggungan mereka terutama apabila gagal. Untuk itu tim PKM membersamai dan memberikan pendampingan dengan pembuatan kolam percontohan dan memberikan modal awal berupa bibit ikan pepuyu. Pelaksanaan program dimulai dengan sosialisasi keuntungan melakukan diversifikasi usaha melalui penambahan pemeliharaan ikan di kolam di lahan sekitar kebun atau sawah mereka. Sosialisasi juga dilanjutkan dengan pembuatan kolam dan pemeliharaan berikutnya. Kemudian dilanjutkan dengan penebaran ikan pepuyu. Pada akhir pemeliharaan diharapkan ikan pepuyu yang mati tidak melebihi dari 30% sehingga masyarakat mempunyai optimisme untuk meneruskan sendiri usaha tersebut.
