Abstract:
Tambang Intan Cempaka sudah ada sejak masa Kerajaan Negara Dipa di abad 15. Sehingga, permukiman para penambang intan di sekitar tambang diyakini sezaman dengan kegiatan penambangan intan tersebut. Dilihat dari segi usia, kawasan permukiman Cempaka dinilai berkarakter tradisional. Namun saat ini, kawasan ini termasuk salah satu kawasan kumuh Kota Banjarbaru. Permukiman kumuh identik dengan kondisi ekonomi warga. Oleh karena itu, pemerintah Kota Banjarbaru mengupayakan perbaikan kawasan ini melalui program Kota Tanpa Kumuh dan pengembangan kegiatan indusri rumahan. Kegiatan industri rumahan mendatangkan banyak wisatawan ke kawasan ini. Namun secara fisik, kawasan ini belum siap menjadi destinasi wisata. Untuk meningkatkan kualitas kawasan, maka upaya mengenali karakteristik kawasan penting untuk dilakukan sebagai langkah awal perancangan kawasan. Metode yang digunakan adalah jenis penelitian lapangan dengan metode deduktif kualitatif. Penelitian ini menemukan faktor pembentuk karakteristik permukiman Cempaka yaitu rumah-rumah vernakular yang menyebar tidak beraturan, menyesuaikan konteks/lokalitas eksisting. Sehingga disimpulkan bahwa kawasan permukiman Cempaka memiliki cirikhas permukiman vernakular.