Abstract:
Untuk memenuhi kreteria keamanan, maka struktur harus di desain mempunyai suatu angka keamanan terhadap beban runtuh, karena itu perkiraan besarnya beban runtuh sangat penting. Selain nilai absolute beban yang menyebabkan keruntuhan, maka perilaku struktur saat runtuh juga harus diketahui, Model eksperimental yang digunakan berdimensi 50 mm× 75 mm × 550 mm, dengan tulangan tunggal 2θ6 mm, mutu beton fc’ =17.66 MPa dan mutu baja fy = 240 MPa (Nur, 2009). Selanjutnya dibuat model
implementasi pada ANSYS dengan dimensi, berdimensi 200 mm × 400 mm, dengan mutu beton fc’ = 24.7 MPa. Model berdimensi 250 mm × 350 mm, dengan mutu beton fc’ = 28.8 MPa. Model berdimensi 200 mm × 300 mm, dengan mutu beton fc’ = 33.4 MPa. Mutu tulangan longitudinal fy = 240 MPa dan fy = 400 Mpa dengan panjang balok 2000 mm. Sedangkan variasi rasio tulangan adalah 𝜌 𝑚𝑖𝑛;.𝜌𝑚𝑎𝑥 ; 𝜌𝑏. Nilai kapasitas beban dipengaruhi oleh dimensi penampang dan rasio tulangan, semakin besar dimensi penampang dan rasio tulangan maka semakin meningkat nilai kapasitas beban balok. Perilaku retak model dimulai dengan retak lentur pada daerah tumpuan atas dan bawah, kemudian semakin menuju badan balok dengan pola retak geser.