Abstract:
Penggunaan energi yang terus meningkat tidak sebanding dengan produksi bahan bakar, hal ini perlu diatasi dengan
penggunaan energi alternatif. Beras ketan dan singkong dapat diubah menjadi bioetanol dengan metode fermentasi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan cara fermentasi kemudian melakukan
destilasi untuk memperoleh bioetanol. Hasil bioetanol kemudian dideteksi untuk mencari optimasi waktu fermentasi
yang tepat, pengujian dengan Pen refractometer dan Gas kromatografi. Hasil penelitian penambahan massa ragi dari 5-
15 gram terbentuk kadar etanol yang semakin meningkatan dari 3,5-18,5 %, hal ini menunjukkan penambahan jumlah
ragi berpengaruh signifikan terhadap hasil fermentasi bioetanol. Pengaruh ketidakstabilan mikroba yang mengurai
karbohidrat menjadi etanol, saat fermentasi mengakibatkan terbentuknya senyawa-senyawa asam. Hal ini yang
menyebabkan penambahan massa ragi tidak signifikan terhadap hasil fermentasinya. Waktu fermentasi yang optimal
terjadi pada hari ke-4 dengan jumlah waktu 96 jam. Hasil Uji Gas kromatografi dua bahan memenuhi syarat SNI yaitu:
Hasil fermentasi Ketan Putih dan Singkong.