Abstract:
Setiap proyek konstruksi, khususnya proyek peningkatan jalan, memiliki risiko yang harus dihadapi selama pelaksanaannya. Hal ini yang masih belum dapat dilakukan secara sistematik oleh para kontraktor yang ada, karena belum ada pengelolaan risiko pada proyek peningkatan jalan di kabupaten tersebut. Penelitian ini dimaksud untuk menyusun model manajemen risiko yang tepat dalam pekerjaan peningkatan jalan sedangkan tujuan penelitian ini adalah mengetahui jenis-jenis risiko dan dampak yang berpotensi terjadi pada pelaksanaan konstruksi jalan serta penanganannya. Untuk mendapatkan tujuan tersebut maka dilakukan penyebaran kuesioner kepada beberapa kontraktor, konsultan dan pejabat pelaksana teknis. Risiko yang paling sering terjadi pada pekerjaan peningkatan jalan adalah risiko fluktuasi pedoman harga material/peralatan di lokasi setempat, yang berdampak pada kualitas pekerjaan buruk, kegagalan konstruksi, akan tetapi tingkat kerugian finansial masih dalam kategori kerugian sedang dan penanganan yang dianjurkan yaitu dengan adendum. Berdasarkan penanganannya pekerjaan peningkatan jalan terdapat pada risiko kurangnya kemampuan dan kecakapan dalam menangani proyek, serta risiko kegagalan keuangan pihak kontraktor, di mana kedua risiko tersebut dianjurkan pada penanganan dengan join dan sub-kontrak