Abstract:
Pondasi Kalang pada Rumah Tradisional Banjar adalah pondasi yang sudah digunakan selama
ratusan tahun di kawasan tanah rawa di Banjarmasin dan sekitarnya, merupakan pondasi yang sudah
teruji kekuatan dan ketahanannya selama ratusan tahun. Sebagai suatu jenis pondasi yang sudah
teruji oleh waktu, beban dan cuaca, sistem struktur pondasi rumah tradisional Banjar tersebut
merupakan obyek struktur yang sangat berharga untuk dikaji lebih mendalam tentang kekuatan,
efisiensi dan efektifitasnya. Untuk mengkaji kekuatan dan ketahanannya dilakukan melalui
identifikasi pondasi tersebut dari literatur dan survey lapangan, serta perhitungan terhadap beban dan
tegangan yang terjadi pada rumah model dibandingkan dengan beban dan tegangan maksimal. Hasil
analisis menunjukkan bahwa pondasi Kalang terdiri dari elemen Tihang, Tongkat, Sunduk dan
Kalang, dimana 3 bahan yang pertama terbuat dari kayu ulin (Eusideroxylon Zwageri) yang tahan
terhadap iklim dan cuaca, sedangkan Kalang terbuat dari kayu kapurnaga (Calophyllum Soulattri)
atau galam (Melaleuca Leucadendron), namun ditempatkan selalu di bawah air tanah terendah
sehingga terhindar dari pelapukan. Tihang dan Tongkat sangat kuat, dimana kuat tekan dan kuat
tekuknya jauh melebihi beban yang bekerja padanya. Sunduk memiliki ketahanan dan kekuatan
dalam menahan beban yang bekerja padanya, dimana hal ini ditunjukkan oleh tegangan lentur,
tegangan geser dan tegangan tumpunya yang cukup jauh di bawah tegangan izinnya. Daya dukung
pondasi kalang galam/ kapurnaga lebih besar dari beban yang bekerja padanya, kecuali pada Tihang
koordinat 15-W dan 17-W yang melebihi daya dukung dengan selisih yang relatif kecil sebesar 1,06
kg. Karenanya pondasi kalang dapat menghindari penurunan struktur atau badan bangunan.
Kata-kata Kunci: Pondasi, Kalang, Tihang, Tongkat, Sunduk.