Abstract:
Ikan gabus (Channa striata) merupakan ikan ekonomis tinggi, sehingga eksploitasi
penangkapan di alam sangat tinggi dan dapat mengakibatkan kelebihan tangkap (over fishing), jika tidak ada pengelolaan sumberdayanya secara proaktif. Tujuan penelitian ini adalah : (1) mengkaji dan menganalisis siklus hidup ikan gabus yang hidup di habitat asli perairan rawa monoton Danau Bangkau; dan (2) menganalisis dan mengevaluasi pertumbuhan dan dinamika populasi ikan gabus di perairan rawa monoton Danau Bangkau. Urgensi penelitian ini adalah sebagai data base untuk pengambil kebijakan perlindungan dan keberlanjutan sumberdaya ikan gabus di habitat aslinya. Penelitian ini akan mendukung Renstra dan peta jalan penelitian ULM, karena visi misi ULM adalah terkemuka dan berdayasaing dalam pengelolaan lahan basah.
Penelitian dilaksanakan di habitat asli ikan gabus yaitu perairan rawa monoton Danau
Bangkau, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. Penelitian ini menggunakan metode survei analitis (Analytic Survey Research Method). Survei dan pengambilan sampel sampel dilakukan pada lokasi-lokasi yang representatif terhadap penelitian ini untuk memperoleh data primer. Parameter penelitian meliputi; (1) hubungan panjang berat, (2) nisbah kelamin, (3) tingkat kematangan gonada (TKG), (4) indeks kematangan gonada (IKG), (5) studi otolith dan morphometriknya dan (6) laju mortalitas dan laju eksploitasi sebagai parameter dinamika populasi. Selanjutnya untuk data pendukung, parameter yang diukur meliputi kelimpahan dan keragaman plankton, makrozoobenthos dan pengukuran kualitas air meliputi suhu perairan, derajat keasaman (pH), kandungan oksigen terlarut, kandungan ammoniak-nitrogen dan kecerahan air.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan gabus tumbuh secara allometrik negatif,
artinya pertumbuhan berat lebih lambat dibanding pertumbuhan Panjang dan tidak perbedaan pola pertumbuhan antara ikan jantan dan betina. Data nisbah kelamin menunjukkan bahwa perbandingan ikan gabus jantan dengan betina adalah 1 : 1. Hasil analisa tingkat kematangan gonad (TKG) dari TKG I sampai dengan V diduga selalu terjadi setiap waktunya. Hal ini menunjukkan bahwa ikan gabus memijah sepanjang tahun atau yang disebut dengan partial spawner, di mana telurnya tidak dikeluarkan seluruhnya. Komposisi TKG yang lebih tinggi selalu meningkat dari periode bulan ke bulan, dan puncaknya terjadi pada bulan Oktober komposisi terbanyak adalah TKG IV, berarti sekitar bulan Oktober adalah puncak pemijahan ikan gabus di perairan rawa Danau Bangkau disaat ada trigger adanya peningkatan kedalaman air rawa. Selanjutnya analisa Indeks Kematangan Gonad (IKG) menunjukkan bahwa tertinggi pada bulan Oktober untuk ikan gabus jantan 4,64% dan ikan betina 8,00%. Nilai IKG ini kurang dari 20% engindikasikan ikan tersebut dapat memijah lebih dari satu kali dalam setahun atau yang disebut dengan pemijahan parsial. Selama periode Juli s/d Oktober 2021 ditemukan berat gonad betina maksimum 58,87 gram. Data fekunditas ikan gabus betina sangat bervariasi berkisar antara 8.122 - 68.436 butir dan diameter telur berkisar antara 0,38 - 0,68. Namun demikian kecenderungan fekunditas dan diameter telur yang didapat pada bulan September dan Oktober 2021 lebih banyak jumlahnyadan lebih besar diameternya dibanding periode bulan lainnya. Dalam penelitian ini juga dilakukan studi morphometrik ikan gabus dan studi otolith (batu telinga. Pengamatan terhadap 40 sampel otolith ikan gabus dilakukan secara visual dan diketahui bahwa otolith ikan gabus berwarna putih bersih berbentuk oval, cembung di bagian dasar (luar), cekung di bagian ventral (dalam) dan bagian tengah tampak padat. Selanjutnya dilakukan studi dinamika populasi di mana didapat data laju penangkapan ikan gabus (F) = 0,51 per tahun, laju kematian alami (M) = 0,38 per tahun, sehingga laju kematian total (Z) = 0,89 per tahun. Dengan demikian laju eksploitasi (E) = F/Z = 0,51/0,38 = 1,34. Nilai angka ini menunjukkan bahwa penangkapan ikan gabus di perairan rawa Danau Bangkau cenderung overfishing. Temuan ini menjadi fundamental atau kerangka teori yang kuat untuk menentukan rekomendasi pengaturan waktu/musim penangkapan ikan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Penelitian ini merekomendasikan adanya pengaturan atau pembatasan waktu penangkapan ikan gabus di perairan rawa Danau Bangkau, yaitu pada bulan Oktober - November saat musim hujan tiba dengan pengaturan yang diatur oleh Peraturan Daerah.