Abstract:
Aktivitas penangkapan ikan diperairan umum di Kalimantan Selatan
umumnya dilakukan di sungai, rawa, dan waduk. Salah satu perairan rawa yang
potensial sebagai penghasil ikan di kabupaten hulu sungai adalah desa Bangkau,
Usaha perikanan umumnya dilakukan di desa Bangkau dengan menggunakan alat
tradisional bersifat perangkap seperti tempirai, lukah, pengilar dan lain-lain.
Sumberdaya perikanan di perairan rawa Bangkau belum secara optimal
dimanfaatkan. Disisi lain praktek-praktek destructive fishing juga masih terjadi di
tengah masyarakat karena alasan tuntutan kebutuhan ekonomi dan kurangnya
kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian sumberdaya perikanan. Salah
satu alat tangkap yang tergolong ramah lingkungan ialah Tempirai kawat (wire
stage trap). Alat tangkap tempirai kawat yang digunakan nelayan desa Bangkau
masih tergolong tradisional. Hasil penelitian penggunaan lampu celup LED dengan
warna kuning konstan pada alat tangkap bubu banyak menangkap ikan-ikan rawa
dan sungai. Kegiatan PKM telah dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 12 juli
2022 .Jumlah peserta yang hadir 10 orang nelayan, penyuluh, aparat desa.
Penyampaian materi di berikan oleh Dr. Erwin Rosadi.S.Pi.,M.Si dan Siti
Aminah.S.Pi,.M.Si. Dalam kegiatan ini di sampaikan penyuluhan mengenai
menggunaan lampu pada alat tangkap tempirai. Sebelumnya tempirai banyak di
operasikan di siang hari hari, tetapi dengan adanya penambahan lampu bisa di gunakan juga di malam hari, sehingga bisa menambah hasil tangkapan nelayan.
Sebelum dan sesudah dilakukan kegiatan ini panitia melakukan pre dan post test
dan dianalisis dengan analisis t-Test Paired Two Sample for Means. Hasil analisis
menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta setelah mendapat materi
pelatihan.