Abstract:
Masyarakat lokal kalimantan secara umum memiliki keragaman budaya yang sangat
unik. Faktual di lapangan menjelaskan bahwa kepercayaan masyarakat lokal menyimpan unsurunsur budaya dalam wadah kearifan lokal masyarakat dayak yang banyak kita jumpai dalam bentuk linguistik maupun nonverbal yang dipadukan serta disinergikan secara kreatif untuk menjaga dan memelihara lingkungan dengan tujuan manusia dan alam mencapai keserasian dan keselarasan. Ritual tiwah memiliki makna tersendiri jika dikaji dengan konteks pendekatan
geografi, karena kajian ilmu geografi sendiri tak terbatas hanya pada kajian fisik saja, akan tetapi
aktivitas masyarakat, perkembangan budaya maupun hal-hal subtansial yang terkait pada
pergerakan dan persebaran baik itu dalam konteks abstraksi maupun faktual yang menjadi unsur utama dalam kajian ilmu geografi. Korelasi budaya tewah dengan pendekatan ekologi merupakan suatu perspektif mengenai metodologi dalam mempelajari perkembangan kepribadian yang mempertimbangkan aspek-aspek di luar individu, yaitu dari sisi lingkungan di mana individu berada. Pada ritual tiwah sendiri memiliki presfektif ekologi dengan melihat manusia sebagai bagian dari suatu sistem yang berjalan di muka bumi ini.