Abstract:
Kebakaran pada umumnya terjadi pada saat musim kemarau, hampir setiap tahun di kawasan hutan dan lahan
gambut. Kebakaran lahan gambut dapat dipantau dengan memanfaatkan teknologi Penginderaan Jauh menggunakan
hotspot dari data Terra/Aqua MODIS. Semakin banyak titik panas, semakin tinggi potensi kebakaran lahan gambut di
daerah tersebut. Tujuan dari Penelitian ini adalah mengetahui “Pemetaan Sebaran Hotspot data MODIS Aqua dan Terra di
Kalimantan Selatan”. Penelitian ini didesain menggunakan pendekatan survei pada masyarakat di daerah yang memiliki
potensi kebakaran di Provinsi Kalimantan Selatan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian
lapangan (field research) dan kepustakaan (library research). Populasi penelitian adalah seluruh daerah potensi
kebakaran di Provinsi Kalimantan Selatan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan
kualitatif (mix method). Teknik analisis yang digunakan yaitu skoring, serta analisis spasial untuk menggambarkan sebaran
hotspot. Analisis spasial dianalisis menggunakan teknik perangkat lunak ArcView 3.2, GIS, dan Microsoft Office. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sebaran Hotspot paling banyak terkonsentrasi Kabupaten Banjar, Kota Banjarbaru, Tanah
Bumbu dan Tapin. Kabupaten Banjar merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki Jumlah hotspot paling tinggi. Peta
Sebaran hotspot yang dihasilkan sebagai salah satu langkah awal bentuk adaptasi dan mitigasi terhadap bencana
kebakaran yang ada. Masyarakat dan pemerintah setelah mengetahui sebaran daerah potensi bencana kebakaran
diharapkan masyarakat akan menjadi lebih siap dalam menghadapi bencana kebakaran. Deteksi kebakaran di lahan gambut
lebih cepat diketahui sehingga dapat segera dilakukan pencegahan dan mitigasi untuk mengurangi risiko kebakaran