Abstract:
Latar Belakang: dalam 1 dekade terakhir, banjir pada awal tahun 2021 merupakan banjir terbesar di Kalimantan
Selatan. Banjir ini mengakibatkan banyaknya masyarakat yang harus mengungsi, rumah yang terendam banjir,
dan bahkan korban jiwa. Kabupaten yang paling banyak terdampak adalah Kabupaten Banjar dan Hulu Sungai
Tengah. Bencana banjir ini berdampak besar terhadap kesehatan masyarakat, baik secara fisik maupun
kejiwaan. Tujuan: menscreening diagnosis keperawatan dan etiologi yang muncul pada masyarakat pasca banjir
di Kalimantan Selatan. Metode: penelitian ini adalah deskriptif analitik design dengan pendekatan cross
sectional. Pengambilan subyek penelitian dengan teknik consecutive sampling dilakukan untuk mendapatkan
423 sample. Pengumpulan data menggunakan instrumen berupa kuesioner dalam bentuk google form yang
diadaptasi dari buku NANDA-I (North American Nursing Diagnosis Association – International) edisi tahun
2018-2020 yang meliputi 85 item penilaian. Hasil: didapatkan 14 diagnosis keperawatan meliputi hambatan
religiositas, ketakutan, hambatan rasa nyaman, risiko jatuh, ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga,
kontaminasi, risiko infeksi, ansietas, ketidakefekifan koping, kerusakan integritas kulit, diare, penurunan
koping keluarga, hipotermia, dan distress spiritual. Etiologi untuk masing-masing diagnosis keperawatan telah
diidentifikasi berdasarkan buku NANDA-I.
Kata-Kata Kunci: Banjir, Diagnosis Keperawatan, NANDA-I, Pasca Banjir.