Abstract:
Tanaman M. malabathricum L. merupakan tanaman asli (native species) Kalimantan Selatan. Tanaman ini tumbuh liar dan belum dimanfaatkan dengan maksimal, hanya dianggap sebagai tanaman yang mengganggu. Buah Melastoma malabathricum L mempunyai aktivitas antibakteri, khususnya pada bakteri S.aureus. Bakteri S. aureus merupakan bakteri yang dapat menginfeksi luka. Kalimantan sebagai kota seribu sungai, maka kemungkinan terinfeksi akan lebih besar daripada daerah yang kering. Kadar hambat minimal ekstrak etanolik buah M. malabathricum L sebesar 2%. Nilai ini cukup kecil sehingga berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut menjadi bentuk sediaan yang bisa langsung digunakan oleh masyarakat. Senyawa yang terkandung di dalam ekstrak sangat mempengaruhi aktivitasnya. Belum diketahui kandungan ekstrak etanolik buah M. malabathricum L, maka perlu dilakukan skrining fitokimia buah M. malabathricum L sebagai identifikasi awal aktivitas wound healing. Hasil uji skrining fitokimia diketahui mengandung flavonoid, alkaloid, tannin, fenol, steroid dan terpenoid