Abstract:
Perkembangan teknologi dan informasi pada saat ini tidak dapat dipungkiri merupakan buah dari kemampuan berpikir kreatif individu. Kemampuan berpikir kreatif individu didorong keinginan untuk hidup lebih baik dan sejahtera di tengah kondisi lingkungan yang sangat terbatas. Untuk itu diperlukan kemampuan berpikir kreatif dalam menghadapi dan mengatasinya. Berlandaskan diskusi yang dilakukan di SMPN 32 Banjarmasin bersama Guru Matematika kelas VIII didapat bahwa kecakapan berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan masalah open-ended masih kurang, siswa kebingungan dalam menganalisis soal yang tidak sama cara penyelesaian dengan yang dikerjakan guru. Dibutuhkan model pembelajaran yang dapat memberi peningkatan terhadap kecakapan berpikir kreatif melalui model JUCAMA (Pengajuan Masalah dan Pemecahan Masalah). Penelitian ini bertujuan menganalisis kemampuan berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah open-ended menggunakan model JUCAMA di kelas VIII SMPN 32 Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Subjeknya siswa kelas VIII-A SMPN 32 Banjarmasin. Objek penelitian ini adalah kemampuan berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan masalah open-ended menggunakan model JUCAMA. Teknik pengumpulan data menggunakan tes kemampuan berpikir kreatif. Data dianalisis dengan berpedoman pada pengkategorian kemampuan bernalar kreatif. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah open ended secara keseluruhan berada pada kategori Cukup Kreatif. Untuk indikator kelancaran berada pada kategori kreatif, indikator keluwesan berada pada kategori cukup kreatif, indikator keaslian berada pada kategori cukup kreatif dan indikator elaborasi berada pada kategori cukup kreatif.