Abstract:
Program HKm khususnya di Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan merupakan contoh dan momentum yang baik untuk menunjukan kepada khalayak bahwa masyarakat juga mampu mengelola hutan secara lestari. Keberhasilan penyelenggaraan HKm sangat tergantung pada Kelompok Tani Hutan (KTH) itu sendiri. Oleh karena itu, KTH harus mampu menghilangkan keraguan publik terhadap kemampuan masyarakat mengelola hutan secara berkelanjutan. Kelompok tani hutan lainnya juga diharapkan dapat terpacu dan berlomba untuk merencanakan, serta mengusulkan agar memperoleh izin pengelolaan kawasan hutan (Fauzi, 2016). Penelitian ini untuk mendeskripsikan komoditas usaha dari program HKm dan perkembangannya di Desa Telaga. Menganalisis pendapatan masyarakat dari usaha program HKm dan usaha diluar HKm di Desa Telaga. Menganalisis kontribusi pendapatan masyarakat dari usaha program HKm di Desa Telaga. Hasil penelitian Jenis usaha yang menjadi komoditas HKm desa Telaga yaitu budidaya jamur tiram dan budidaya lebah madu. Pendapatan anggota KTH Subur Makmur diluar HKm sebagai pendapatan pokok lebih besar dari pendapatan usaha HKm. Pendapatan yang diperoleh dari usaha HKm perbulannya rerata Rp. 600.000 dan pendapatan diluar HKm rerata Rp. 3.735.000. Kontribusi usaha HKm anggota KTH Subur Makmur reratanya sebesar 15, 96%. Kontribusi pendapatan tersebut berasal dari hasil penjualan madu dan jamur tiram. Kontribusi pendapatan non HKm sebesar 84,04%.