Abstract:
Daur ulang aluminium bekas merupakan salah satu alternatif untuk menekan limbah
(rongsok) dari aluminium. Daur ulang adalah salah satu cara pengolahan sampah yang
dilakukan mulai dari pemilihan, pengumpulan lalu dilakukan proses pegecoran untuk
membuat produk yang baru yang lebih bernilai ekonomis. Temperatur tuang salah satu
variabel yang dapat mempengaruhi hasil coran dimana jika temperatur tuang rendah maka
akan terjadi pembekuan cepat sebelum cetakan terisi penuh, dan jika temperatur tuang terlalu
tinggi dapat terjadi penyusutan dan nilai porositas dapat meningkat, dalam penelitian ini
menggunakan temperatur tuang 650°C, 700°C, 750°C dan 800°C. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh temperatur tuang dengan jenis material paduan Al
rongsok dari sepatu kampas rem dan panci terhadap porositas, kekerasan dan struktur mikro
hasil pengecoran evaporative. Metode pengecoran evaporative menggunakan pola styrofoam
yang ditimbun didalam pasir cetak, logam yang dicor akan membentuk seperti pada pola
styrofoam. Hasil dari pengujian temperatur tuang berpengaruh terhadap porositas, kekerasan
dan struktur mikro.