Abstract:
Kayu gelam atau Melaleuca cajuputi merupakan spesies yang tumbuh alami di hutan rawa dan ditemukan melimpah di hutan rawa gambut Kalimantan Selatan. Kayu gelam memiliki berat jenis yang tinggi dan berpotensi untuk dijadikan bahan baku arang dan pelet kayu (energi biomassa). Pellet kayu berbahan baku gelam dibuat dengan menggunakan variasi ukuran serbuk (mesh) 40, 50, dan 60 serta menggunakan perekat tapioka (persentase perekat 5%, 10%, dan 15%). Pellet kayu gelam kemudian diuji sifat fisik yang bertujuan untuk mengetahui performanya. Dari pengujian dan analisis diketahui bahwa kadar air, kadar abu, kadar zat-zat terbang (volatile matter)mmengalami peningkatan seiring semakin kecilnya ukuran serbuk (mesh) kayu gelam. Sedangkan kadar karbon terikat (fixed carbon) dan nilai kalor mengalami penurunan seiring semakin kecilnya ukuran serbuk (mesh) kayu gelam. Kadar air, kadar abu, kadar zat-zat terbang (volatile matter) mengalami peningkatan seiring bertambahnya persentase jumlah perekat. Kadar karbon terikat (fixed carbon) dan nilai kalor mengalami penurunan seiring bertambahnya persentase jumlah perekat. Secara umum pellet kayu gelam tanpa perekat memiliki kadar air, kadar abu, kadar zat-zat terbang (volatile matter) terendah dan kadar karbon terikat (fixed carbon) serta nilai kalor tertinggi dari pada pellet kayu gelam dengan perekat.