Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran civic skill dan
mengembangan warga negara peduli lingkungan yang tepat dan efektif dalam
rangka meningkatkan kualitas masyarakat sebagai daerah pinggiran sungai atau
yang dikategorikan lahan basah. metode penggunaan pendekatan ilmiah.
Pendekatan pembelajaran saintifik, juga bisa dikatakan pendekatan yang berbasis
masyarakat, karena dari implementasinya banyak nilai-nilai peduli lingkungan
yang bisa ditanamkan pada masyarakat. Penelitian ini disebut deskriptif kualitatif.
Teknik sampelnya adalah purposive sampling. Pelaksanaan civic skill
merupakan salah satu inovasi dalam pembemberdayaan masyarakat, dan hal ini
sesuai dengan 4 (empat) bidang prioritas unggulan Universitas Lambung
Mangkurat yaitu bidang pertanian dan lahan basah, sains dasar dan kesehatan,
rekayasa dan teknologi, dan sosial humaniora, Hasil penelitian ini adalah (1)
Gambaran keterampilan warga negara (civic skill) masyarakat menjadi dua
keterampilan warga negara : Keterampilan intelektual dan Keterampilan
partisipatoris, (2) Kepedulian Lingkungan Masyarakat selalu melakukan kegiatan
gotong royong atau kerja bakti, bentuk perkumpulan-perkumpulan atau
komunitas-komunitas yang khusus menangani masalah kebersihan sungai
misalnya dibentuknya komunitas susur sungai, melingai dan lain-lain. (3)
Implementasi civic skill (keterampilan warga negara) masyarakat sudah mampu
melakukan penjelasan dengan baik, sudah bisa menganalisis, dan mengevaluasi
serta dalam hal memberikan masukan kepada pemerintah Kota Banjarmasin, dan
Keterampilan partisipatoris. berupa melakukan interaksi dalam bentuk
komunikasi dalam pemeliharaan kebersihan sungai, melakukan monitoring
terhadap kegitatan-kegiatan yang sudah dilakukan baik oleh masyarakatnya
maupun pemerintah. sudah melakukan proses mempengaruhi untuk kebaikan
lingkungan sungai. (4) Faktor penghambat implementasi civic skill dalam
meningkatkan kepedulian lingkungan masyarakat faktor Internal di antaranya
masih banyak masyarakat yang memiliki kesadaran yang rendah dan motivasi
yang rendah dalam hal kepedulian teehadap kebersihan lingkungan sungai, dan
faktor Ekternal di antaranya Ketidaktahuan mengenai bahaya dan sangsi yang
didapatkan apabila melakukan pencemaran dan kerusakan terhadap lingkungan
sungai, lemahnya penegakkan hukum bagi mereka yang melakukan pencemaran
lingkungan sungai dan masih kurangnya atau minimnya sarana dan prasaran
dalam usaha untuk menjaga dan melestarikan kebersihan sungai.