Abstract:
Libido dan kualitas semen yang rendah sering dialami oleh sapi pejantan yang biasa digunakan sebagai sumber semen cair dan semen beku serta pejantan pada kawin alam. Libido dan kualitas semen yang rendah menyebabkan penundaan konsepsi dan memperpanjang musim kawin, sehingga mengakibatkan kerugian secara ekonomi dan mengancam keberlanjutan usaha peternakan.
Libido dapat dipengaruhi oleh level hormon testosteron. Proses sintesis hormon testosteron oleh sel sel Leydig pada testes tergantung pada kecukupan Zn dalam makanan. Mineral Zn merangsang sel Leydig memproduksi testosteron untuk fungsi normal sumbu hipothalamus-hipofisis-testes. Kualitas semen segar yang diejakulasikan oleh pejantan dipengaruhi proses spermatogenesis di tubulus seminiferous dan pembentukan seminal plasma di kelenjar assesoris. Proses produksi dan kualitas semen dipengaruhi nutrisi tertentu yaitu asam amino metionin, sistein, dan arginin, asam lemak -linolenic, vitamin A, C, dan E, mineral Zn dan Se, fitonutrien (fitoestrogen dan senyawa fenol) serta antioksidan. Daun kelor mengandung semua senyawa-senyawa tersebut, sehingga pemanfaatan daun kelor sebagai pakan suplemen diharapkan dapat meningkatkan libido dan kualitas semen. Daun kelor mengandung mineral Zn yang tinggi, sehingga dicoba mengkaji pemanfaatan mineral Zn anorganik guna memperkuat dugaan bahwa mineral Zn pada daun kelor berperan terhadap terhadap libido dan kualitas semen pejantan sapi Bali.
Suplementasi daun kelor sebesar 0,69 g BK/kg bobot badan/ hari (dosis rendah) belum memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kualitas semen berupa volume, warna, kekentalan, pH, gerakan massa, motilitas total sperma pejantan sapi Bali. Walupun demikian, kualitas semen yang dihasilkan sudah termasuk kategori normal. Selama periode penampungan semen, terdapat kecenderungan suplementasi daun kelor memperlambat penurunan volume semen tersebut. Oleh karena itu, dilakukan penelitian lanjutan untuk membuktikan dugaan tersebut dengan menggunakan daun kelor dosis tinggi untuk melihat pengaruh yang signifikan terhadap kualitas semen.
Suplementasi daun kelor sebesar 1,50 g BK/kg bobot badan/hari (dosis tinggi) signifikan meningkatkan libido, kekentalan semen, gerakan massa, motilitas total, motilitas progresif, memperbaiki karakteristik motilitas sperma dan meningkatkan post thawing motility (motilitas total dan motilitas progresif semen beku) sperma pejantan sapi sapi Bali. Suplementasi daun kelor meningkatkan serum testosteron sepanjang hari selama perlakuan, sehingga libidonya lebih tinggi.
Suplementasi mineral Zn anorganik 0,02 mg/kg bobot badan (setara 1,50 g BK/kg bobot badan daun kelor) signifikan meningkatkan libido, volume dan kekentalan semen, motilitas total, motilitas progresif, dan memperbaiki karakteristik motilitas sperma pejantan sapi Bali, sehingga memperkuat dugaan bahwa mineral Zn pada daun kelor berperan dalam meningkatkan peubah tersebut. Namun, untuk membuktikan dugaan tersebut, masih perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan mineral Zn yang diekstraksi dari daun kelor dibandingan dengan yang diberi daun kelor.