Abstract:
Seledri memang memiliki banyak manfaat selain sebagai penambah bumbu masakan dapat dimanfaatkan
sebagai obat jika seledri dibudidayakan secara organik tanpa menggunakan pestisida atau bahan kimia dalam
pelaksanaan budidaya. Gulma kirinyu dikenal sebagai pengganggu tetapi, terdapat unsur hara yang diperlukan bagi
tanaman khususnya seledri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon pertumbuhan tanaman seledri terhadap
pemberian ekstrak daun kirinyu. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dan diulang
sebanyak 4 kali. Faktor yang diteliti adalah konsentrasi pemberian ekstrak daun kirinyu yang terdiri dari d0 = tanpa
pemberian ekstrak kirinyu; d1 = pemberian ekstrak kirinyu 0,5 ml l-1 air, d2 = pemberian ekstrak kirinyu 1 ml l-1 air,
d3 = pemberian ekstrak kirinyu 1,5 ml l-1 air, d4 = pemberian ekstrak kirinyu 2 ml l-1 air. Hasil menunjukan bahwa
tanaman seledri memberikan respon nyata terhadap pemberian ekstrak daun kirinyu. Belum terdapat konsentrasi ekstrak
daun kirinyu optimal yang menunjukkan pertumbuhan dan hasil tanaman seledri yang terbaik, tetapi dapat diketahui
bahwa pemberian ekstrak daun kirinyu menghasilkan pertumbuhan dan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan tanpa
pemberian ekstrak daun kirinyu. Peningkatan pemberian ekstrak daun kirinyu dibandingkan kontrol berkisar antara
9,80 – 14,42 cm pada tinggi tanaman dan 1 -2 tangkai pada jumlah tangkai daun.
Kata Kunci: Herbal, kirinyu, sayuran daun, seledri.