Abstract:
Tumbuhan asli Indonesia yang digunakan secara empiris sebagai antimalaria yaitu manuran (Coptosapelta
tomentosa Valeton ex K. Heyne). Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan aktivitas penghambatan
polimerisasi hem berdasarkan nilai IC50 fraksi etil asetat batang C. Tomentosa. Metode identifikasi kandungan
kimia yaitu menggunakan uji tabung, dan metode aktivitas penghambatan polimerisasi hem yang digunakan
yaitu Basilico secara in vitro. Hasil identifikasi kandungan kimia terhadap fraksi etil asetat batang C. Tomentosa
menunjukkan adanya senyawa flavonoid, terpenoid, saponin, tanin, dan antrakuinon. Rerata persentase
penghambatan polimerisasi hem fraksi etil asetat batang C. Tomentosav dari konsentrasi 20; 10; 5; 2,5; 1,25;
0,625; 0,3125 mg/mL berturut-turut yaitu 98,507; 97,872; 96,407; 93,560; 88,419; 80,680; dan 45,467%. Hasil
rerata IC50 fraksi etil asetat batang C. Tomentosa sebesar 0,240±0,018 mg/mL dan klorokuinndifosfats sebesar
0,214±0,012mmg/mL. Hal ini menunjukkan fraksi etil asetat batang C. Tomentosa memiliki aktivitas
penghambatan polimerisasi hem. Hasil uji independent sampel t-test diperoleh nilai signifikansi 0,111 (p lebih
dari 0,05) yakni tidak terdapat perbedaan yang bermakna, yang berarti fraksi etil asetat batang C. Tomentosa
memiliki aktivitas penghambatan polimerisasi hem yang sebanding terhadap klorokuin difosfat. Hal ini
menunjukkan potensiasi dari fraksi etil asetat batang C. Tomentosa sebagai antilmalaria.
Keywords: Polimerisasi Hem, C. tomentosavValeton ex K. Heyne, Farksi etil asetat, chemical
compound, IC50