Abstract:
Radikal bebas dalam asap rokok dapat menimbulkan efek terhadap system reproduksi antara lain
menunjukkan adanya gangguan proses spermatogenesis dan kerusakan struktur tubulus seminiferus testis.
Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 6 perlakuan, yaitu P0 (kelompok tanpa perlakuan), P1
(kelompok perlakuan yang hanya diberi paparan asap rokok), P2 (kelompok perlakuan dengan paparan asap rokok
dan diberi ekstrak etanol bulbus bawang dayak dengan dosis 90 mg/KgBB), P3 (kelompok perlakuan dengan
paparan asap rokok dan diberi fraksi diklorometana bulbus bawang dayak dengan dosis 30 mg/KgBB), P4 (dosis
60 mg/KgBB) dan P5 (dosis 90 mg/KgBB), setiap perlakuan menggunakan 4 kali ulangan. Sebanyak 24 ekor tikus
jantan berumur 4-5 bulan dengan berat 250-350 gram sebagai hewan uji. Perlakuan diberikan setiap hari selama
30 hari. Pada hari ke-31 dilakukan pembedahan untuk mengambil organ testis tikus tersebut, selanjutnya dibuat
sediaan mikro anatomi dengan metode parafin dan pewarnaan HE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pemberian fraksi diklorometana bulbus bawang dayak (E. Americana) berpengaruh terhadap struktur testis tikus
yang dipapar asap rokok. Fraksi diklorometana bulbus bawang dayak dengan dosis 90 mg/kgBB merupakan dosis
yang efektif dalam mencegah penurunan jumlah lapisan sel spermatid dan spermatozoa. Pemberian fraksi
diklorometana bulbus bawang dayak dosis 90 mg/kgBB memiliki pengaruh yang sama baiknya dengan ekstrak
etanol bulbus bawang dayak dosis 90 mg/kgBB dalam mencegah penurunan jumlah lapisan sel spermatid dan
spermatozoa.