Abstract:
Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia. Seiring peningkatan populasi penduduk dan pertumbuhan ekonomi Masyarakat Malaris seperti pada umumnya masyarakat dayak lainnya juga dipimpin oleh seorang ketua adat atau yang sering disebut Demang. Berdasarkan Pengabdian masyarakat yang kami Melalui sosialisasi sampah yang didaur ulang menjadi barang berharga dan kerajinan tangan. Telah dilakukan didesa Loklahung, kampung Malaris Kec. Loksado, Kab. Hulu Sungai Selatan. Dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Masyarakat di kampung Malaris sebenarnya memiliki keahlian dalam hal mengayam, hanya saja kurang bisa mengkreasikan sampah menjadi hal-hal yang berharga. 2. Masyarakat kurang peduli terhadap dampak yang terjadi apabila sampah dibuang kesungai karena masyarakat beranggapan bahwa dampak yang terjadi bukan pada desa mereka tetapi daerah lain. 3. Banyak masyarakat kurang mengetahui akan bagaimana cara untuk mengolah sampah menjadi barang kerajinan dan bisa bernilai ekonomis. Salah satunya adalah dengan dibuat keranjang atau tas bakul yang terbuat dari gelas tempat minuman dan lain-lain.
Description:
Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia. Seiring peningkatan populasi penduduk dan pertumbuhan ekonomi Masyarakat Malaris seperti pada umumnya masyarakat dayak lainnya juga dipimpin oleh seorang ketua adat atau yang sering disebut Demang. Berdasarkan Pengabdian masyarakat yang kami Melalui sosialisasi sampah yang didaur ulang menjadi barang berharga dan kerajinan tangan. Telah dilakukan didesa Loklahung, kampung Malaris Kec. Loksado, Kab. Hulu Sungai Selatan.