Abstract:
Di antara masalah sosial yang masih menjadi persoalan di tengah masayarakat adalah pengemis yang meskipun telah banyak upaya dilakukan pemerintah namun kehadirannya masih tetap banyak ditemukan di berbagai wilayah Indonesia.Kehadiran pengemis tidak hanya di jalanan tetapi terkadang juga dapat ditemukan di makam-makam tokoh tertentu seperti yang terjadi di Makam Syekh Muhammad Arsyad Albanjari yang berlokasi di Desa Kelampaian Tengah Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar. Setiap hari di makam ini dapat ditemukan puluhan pengemis baik orang tua maupun anak-anak yang selalu berusaha meminta sedekah kepada para peziarah. Mereka disebut dengan ‘peminta-minta’ dan tampaknya mereka juga lebih suka dengan sebutan tersebut daripada disebut pengemis.
Pengemis di wilayah ini terdiri dari usia dewasa,tua dan anak-anak dengan kisaran usia antara tiga hingga 70 tahun dengan lama masa mengemis 2 hingga 20 tahun. Jam operasi mereka antara sekitar 08.00–17.00 sore. Pendapatan yang dihasilkan pengemis dewasa dan pengemis tua lebih banyak dibandingkan pengemis anak-anak karena jam kerja yang berbeda. Faktor-faktor yang melatarbelakangi banyaknya pengemis di sekitar makam Datu Kelampaian antara lain kemiskinan, jauh dari akses kota sehingga sarana dan prasarana yang tidak memadai membuat mereka menjadi masyarakat tertinggal, baik dari segi pendidikan, pekerjaan dan teknologi. Pengemis disini juga ada yang bersifat sementara dan musiman, jumlah pengemis akan meningkat menjelang atau sesudah peringatan hari-hari besar Islam. Penyebab lain adalah cacat fisik dan tidak memiliki keahlian untuk mengerjakan pekerjaan yang lain.