Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kontribusi sektor kehutanan terhadap pembangunan daerah provinsi Kalimantan Selatan tahun 2012 –2016 dengan menggunakan pendekatan perhitungan PDRB Hijau. Penelitianmenggunakan metodediskriptif dengan pengolahan data secara kuantitatif terhadap data sekunder yang didukung data primer melalui perhitungan nilai unit rent, deplesi, degradasi dan penyusutan dari kegiatan pemanenan kayu bulat pada hutan alam dan hutan tanaman. Hasil penelitian menunjukkan nilai unit rent, deplesi, degradasi dan penyusutan persatuan produksi pada hutan alam relatif jauh lebih besar dibanding hutan tanaman. Nilai tersebut sekitar 81 % pada hutan alam dan 19 % pada hutan tanaman, sehingga diperlukan intensifikasi pengelolaan hutan tanaman untuk penyediaan kayu bulat sekaligus sebagai upaya mengurangi tekanan terhadap hutan alam di Kalimantan Selatan. Kontribusi hijau sektor kehutanan terhadap pembangunan daerah lebih kecil atau berkurang dibanding kontribusi sektor kehutanan dalam perhitungan PDRB konvensional, yang berarti provinsi Kalimantan Selatan telah mengorbankan aset (modal alami) dari penyusutan sumber daya hutan yang belum diperhitungkan sebagai nilai tambah sektor kehutanan dalam perhitungan PDRB konvensional. Besar nilai penerimaansektor kehutanan sebagai nilai kompensasi dan insentif dari nilai penyusutan sumber daya hutan dan lingkungan relatif sangat kecil dibanding nilai yang diperlukan untuk pencegahan dan pemulihannya.Kontribusi (nilai tambah) riil sektor kehutanan terhadap pembangunan daerah provinsi Kalimantan Selatan dengan memasukkan nilai penyusutan sumber daya hutan sekitar 119 % dari PDRB yang tercantum dalam PDRB konvensional.