Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat ketimpangan pembangunan ekonomi dan ketimpangan distribusi pendapatan di Kota Banjarmasin dan Kabupaten Tanah Bumbu serta bagaimana komparatif dari ketimpangan pembangunan ekonomi dan ketimpangan distribusi pendapatan pada dua wilayah tersebut. Penelitian ini menggunakan data sekunder runtun waktu tahun 2013-2017 yang diperoleh dari BPS. Analisis tingkat ketimpangan pembangunan ekonomi dengan menggunakan indeks Williamson, sedangkan untuk menganalisis ketimpangan distribusi pendapatan dengan menggunakan indeks gini rasio.
Hasil analisis komparatif indeks Williamson dan indeks gini rasio selama tahun 2013-2017 didapatkan bahwa masing-masing alat analisis memiliki hasil yang berbeda sehingga dapat dijabarkan saat tingkat ketimpangan pembangunan ekonomi wilayah tinggi untuk wilayah Kabupaten Tanah Bumbu dengan rata-rata 0,171 terjadi karena peran sektor ekonomi yang bertumpu pada SDA (pertambangan dan penggalian), kurang lancarnya mobilitas barang dan jasa(penyebaran barang dan migrasi). Akan tetapi tingkat ketimpangan distribusi pendapatannya rendah dengan rata-rata sebesar 0,312 karena deprensiasi pekerjaan masyarakatnta yang tidak jauh berbeda sehingga distribusi pendapatannya lebih merata. Saat ketimpangan pembangunan ekonomi Kota Banjarmasin rendah dengan rata-rata 0,021 terjadi karena Kota Banjarmasin merupakan pusat/konsentrasi perekonomian di Provinsi Kalimantan Selatan (ibukota provinsi) selain juga memiliki kesediaan infrastruktur yang lebih lengkap dari wilayah lain, akan tetapi tingkat ketimpangan distribusi pendapatannya tinggi dengan rata-rata 0,354 terjadi karena perbedaan jenis pekerjaan dan skill yang dimiliki masyarakat Kota Banjarmasin serta memiliki luas wilayah ynag kecil sehingga terjadi ketidakmerataan distribusi pendapatan.