Abstract:
Pre-reserach yang dilaksanakan di PAUD Baitul Makmur yaitu lembaga ini mendapatkan akreditasi A dari program TK dan Kelompok Bermain serta pemanfaatan sarana dan prasarana yang dimiliki secara maksimal untuk memenuhi sarana-prasarana ketiga program layanan yang dimiliki. Perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi yang cukup baik, administrasi yang tertata cukup rapi yang melatarbelakangi peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di PAUD Baitul Makmur Banjarmasin.
Pendidikan yang bermutu merupakan kebutuhan utama yang harus dipenuhi, oleh karena itu pendidikan bermutu seharusnya di mulai dari pendidikan yang paling dasar yaitu Pendidikan Anak Usia Dini. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling mendasar dan menempati kedudukan sebagai golden age dan sangat strategis dalam pengembangan sumber daya manusia (Direktorat PAUD, 2005). Oleh sebab itu, untuk kualitas perkembangan anak usia dini yang optimal, maka peranan lembaga PAUD untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Sehingga berbagai aspek yang mendukung tercapainya tujuan tersebut di atas dapat diselenggarakan dengan baik dan berkualitas tinggi.
Indikator mutu pendidikan menurut Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional tersirat melalui 3 pilar pendidikan, yaitu: (1) Pemerataan dan perluasan akses; (2) Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing; (3) Penguatan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik. Sedangkan indikator mutu yang harus ditetapkan oleh sekolah sebagai adalah: (1) Proses belajar mengajar yang konsisten; (2) Kompetensi guru yang memadai/sesuai; (3) Sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran; (4) Tersedianya kurikulum yang relevan; (5) Mendapat dukungan dari pemerintah daerah, dan stickholder pendidikan lainnya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian yaitu studi kasus yang meliputi: Manajemen mutu, faktor-faktor yang menjadi kendala dalam manajemen mutu dan strategi mengatasi kendala dalam manajemen mutu di PAUD Baitul Makmur Banjarmasin.. Sumber data dalam penelitian ini yaitu ketua yayasan, pengelola PAUD, kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan, orang tua, siswa dan siswi dan sarana prasarana sekolah. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Analisis data interaktif, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dilakukan dengan perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan dan triangulasi.
Hasil penelitian ini adalah: Manajemen mutu di PAUD Baitul Makmur dilakukan melalui merancang visi, misi dan tujuan, menganalisis kebutuhan, membuat rencana program tahunan, membuat anggaran biaya/ RAB/ pembiayaan, membuat program semester, merencanakan program mingguan dan membuat Rencana pembelajaran harian. Pelaksanaan manajemen mutu dilaksanakan dengan implementasi model pembelajaran sentra puncak tema, parenting, peringatan hari besar keagamaan, rapat rutin, pemeliharaan sarana prasarana, memaksimalkan tugas tata usaha,program UKS dan komite sekolah. Pengawasan Internal dilakukan oleh Ketua Yayasan dan Ketua Pengelola PAUD dengan melibatkan semua unsur sekolah. Evaluasi dilaksanakan oleh pihak Internal dan Eksternal dengan mengevaluasi program yang telah dirancang dan direncanakan, kesesuaian visi mis dan tujuan dengan pembelajaran mengenai peserta didik, pendidik, program pembelajaran dan pendidikan dan evaluasi eksternal bersumber Orang tua murid dan pengawas sekolah.
Kendala dalam manajemen mutu di PAUD Baitul Makmur antara lain yaitu tingkat Pendidikan Guru yang masih belum merata/ masih ada yang memiliki Ijazah SMA, Kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran sentra yang berbeda-beda, peran pengawas sekolah belum maksimal, sarana-prasarana yang masih belum lengkap dan kurang luas dan peran serta orang tua dalam pendidikan anak.
Strategi dalam mengatasi kendala manajemen mutu di PAUD Baitul Makmur Banjarmasin dilakukan melalui Pendidikan dan pelatihan untuk guru yang masih memiliki Ijazah SMA (Diklat, workshop, seminar dll), Mengundang Narasumber/Studi Banding ke sekolah yang lebih maju dalam pembelajaran sentra. Memaksimalkan peran pengawas dari dinas pendidikan/ mengundang langsung. Mengusulkan BOP ke Dinas pendidikan dan menggalang dana dari Orang tua serta memanfaatkan sebagian biaya Operasional dari Yayasan dan Memaksimalkan peran serta keluarga/ pendidikan keluarga di sekolah agar terciptanya output PAUD yang memiliki perkembangan yang sangat baik dari berbagai aspek.
Bagi Pengelola PAUD dapat menjadikan penelitian ini sebagai bahan masukan dalam pengembangan manajemen mutu di pendidikan anak usia dini. Serta mengembangkan manajemen mutu yang disesuaikan dengan visi, misi dan tujuan sekolah, melakukan pendekatan pada guru-guru dalam pelaksanaan standar pendidik dan tenaga pendidikan, standar isi, proses, dan penilaian, pendekatan pada orang tua siswa dalam pelaksanaan standar mutu sarana prasarana. Bagi Kepala Sekolah, diharapkan agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik dan melaksanakan supervisi pembelajaran lebih intens untuk semua guru. Bagi Penilik PAUD dan Pengawas TK, agar lebih aktif dalam memberikan bimbingan, arahan, dan monitoring terhadap pelaksanaan pendidikan di Pendidikan Anak Usia Dini yang menjadi sekolah binaannya. Demi terwujudnya proses dan hasil pendidikan yang berkualitas dan bermutu. Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan referensi untuk melaksanakan penelitian yang lebih mendalam tentang manajemen mutu di Pendidikan Anak Usia Dini.