Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh makin hilangnya nyanyian rakyat dalam kehidupan masyarakat Banjar. Nyanyian Rakyat atau folksong adalah salah satu bentuk folklor yang terdiri dari kata-kata dan lagu, yang beredar secara lisan di antara anggota kolektif tertentu, berbentuk tradisional, serta memiliki banyak varian Nyanyian Rakyat merupakan kekayaan budaya yang memiliki kearifan lokal dan mengandung nilai-nilai yang luhur. Belakangan ini nyanyian rakyat sudah tidak banyak dikenal oleh generasi muda tersingkir oleh serbuan lagu maupun musik populer yang cenderung lebih atraktif. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mencoba memahami apa yang menjadi harapan dan angan-angan orang Banjar tentang kebudayaannya melalui nyanyian rakyat. Lebih khusus penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menginventarisir dan menganalisis berbagai nyanyian rakyat masyarakat Banjar yang masih bertahan dan masih digunakan dalam berbagai aktifitas kehidupan serta menggali fungsi sosial budayanya dan sekaligus mengenalkannya kepada generasi muda agar tidak punah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif kualitatif. Melalui penelitian ini, teks lirik nyanyian rakyat Banjar yang selama ini masih tersebar secara sporadic dalam bentuk lisan dan dikumpulkan untuk kemudian dianalisa bentuk dan fungsi pendidikannya. Hasil penelitian menunjukkan menurut jenisnya terdapat 3 (tiga) jenis nyanyian rakyat, yaitu: pertama, Nyanyian Rakyat Yang Berfungsi (functional folksong), digunakan dalam berbagai aktifitas kehidupan seperti; nyanyian menidurkan anak atau nyanyian kelonan (lullaby), nyanyian permainan (play song). Kedua, Nyanyian Rakyat Yang Bersifat Liris (lyrical folksong), terbagi menjadi; nyanyian rakyat liris yang sesungguhnya dan nyanyian rakyat liris yang bukan sesungguhnya. Ketiga, Nyanyian Rakyat yang Bersifat Berkisah (narrative folksong). Fungsi nyanyian-nyanyian rakyat diantaranya menanamkan pendidikan agama atau religius, pendidikan kesopanan, pendidikan etika bekerja, pendidikan tanggung-jawab, pendidikan kemandirian, pendidikan berbuat baik dan tolong-menolong.