Abstract:
MDR-TB (Multidrug-Resistant Tuberculosis) adalah salah satu jenis TB yang
resisten dengan OAT (Obat Anti Tuberculosis) dengan resisten terhadap 2 obat anti
tuberculosis yang paling ampuh yaitu rifampisin dan isoniazid. Obat rifampisin dan
isoniazid sudah tidak efektif dalam membunuh kuman mycobacterium tuberkulosis
dikarenakan kuman yang sudah resisten terhadap obat tersebut. MDR-TB merupakan
suatu permasalahan yang menjadi hambatan utama dunia dalam pemberantasan TB.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor risiko apa saja yang
dapat berpengaruh pada kejadian tuberkulosis dengan multidrug-resistant tuberculosis
(MDR-TB) di RSUD Ulin Banjarmasin dengan variabel yang ditinjau adalah
pengetahuan, motivasi dan keteraturan minum obat. Metode penelitian dengaan
rancangan Cross Sectional dengan metode pengambilan dengan kuesioner. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh pasien dengan diagnosis tuberkulosis multidrug
resistant tuberculosis (MDR-TB) dan pasien TB Non MDR yang digunakan sebagai
pembanding yang dipilih secara acak. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa
faktor risiko yang terbukti berpengaruh pada kejadian TB-MDR adalah keteraturan
minum obat (p-value< 0,05). Oleh karena itu, untuk mengurangi potensi bertambahnya
penderita TB-MDR, maka perlu diperhatikan lagi keteraturan minum obat penderita,
memastikan agar penderita benar-benar rutin dan teratur dalam minum obat.
Kata Kunci: RSUD Ulin Banjarmasin, MDR-TB (Multidrug-Resistant Tuberculosis),
Tuberkulosis