Abstract:
Produktivitas dan reproduktivitas ternak kerbau rawa menurun antara lain disebabkan oleh hijauan pakan alami yang palatabel dan bergizi populasinya menurun, sehingga perlu dilakukan budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi pertumbuhan, produksi, dan kandungan nutrisi (protein dan serat kasar) kumpai minyak, salah satu hijauan palatabel dan bergizi, hasil budidaya. Budidaya kumpai minyak dilakukan di daerah lebak Desa Benua Raya, Kecamatan Bati-bati Kabupaten Tanah Laut, dengan pendekatan budidaya rumput unggul di lahan kering. Anakan terdiri atas 3 tanaman dengan panjang 25 cm, ditanam pada lahan seluas 5,5m x 5,5 m, dibagi atas empat petak masing-masing luasnya 2,5m x 2,5m dengan jarak antara petak 0,5m. Setiap petak ditanami 16 rumpun anakan pada jarak 0,5m x 0,5m, dipilih 4 rumpun tanaman sampel untuk pengamatan. Pupuk kandang diberikan 1 minggu sebelum penanaman dengan dosis 1 ton per Ha, dan segera setelah penanaman diberikan pupuk urea, TSP, dan KCL, dengan dosisi masing-masing 100 kg urea/ha, 50 kg TSP/ha, dan 50 kg KCL/ha. Hasil budidaya diperoleh produksi bahan kering 7,37 ton/ha, pertumbuhan jumlah anakan 148 tanaman, tinggi anakan mencapai 80,99cm, kandungan protein kasar 14,00% dan serat kasar 36,31%. Produksi dan kandungan nutrisi kumpai minyak hasil budidaya cukup tinggi, sehingga dapat dikembangkan sebagai pakan utama ternak kerbau dan ternak ruminansia lain melalui budidaya.
Description:
Produktivitas dan reproduktivitas ternak kerbau rawa menurun antara lain disebabkan oleh hijauan pakan alami yang palatabel dan bergizi populasinya menurun, sehingga perlu dilakukan budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi pertumbuhan, produksi, dan kandungan nutrisi (protein dan serat kasar) kumpai minyak, salah satu hijauan palatabel dan bergizi, hasil budidaya. Budidaya kumpai minyak dilakukan di daerah lebak Desa Benua Raya, Kecamatan Bati-bati Kabupaten Tanah Laut, dengan pendekatan budidaya rumput unggul di lahan kering. Anakan terdiri atas 3 tanaman dengan panjang 25 cm, ditanam pada lahan seluas 5,5m x 5,5 m, dibagi atas empat petak masing-masing luasnya 2,5m x 2,5m dengan jarak antara petak 0,5m. Setiap petak ditanami 16 rumpun anakan pada jarak 0,5m x 0,5m, dipilih 4 rumpun tanaman sampel untuk pengamatan. Pupuk kandang diberikan 1 minggu sebelum penanaman dengan dosis 1 ton per Ha, dan segera setelah penanaman diberikan pupuk urea, TSP, dan KCL, dengan dosisi masing-masing 100 kg urea/ha, 50 kg TSP/ha, dan 50 kg KCL/ha. Hasil budidaya diperoleh produksi bahan kering 7,37 ton/ha, pertumbuhan jumlah anakan 148 tanaman, tinggi anakan mencapai 80,99cm, kandungan protein kasar 14,00% dan serat kasar 36,31%. Produksi dan kandungan nutrisi kumpai minyak hasil budidaya cukup tinggi, sehingga dapat dikembangkan sebagai pakan utama ternak kerbau dan ternak ruminansia lain melalui budidaya.