Abstract:
Libido dan kualitas semen yang rendah sering terjadi pada pejantan sumber semen, sehingga dapat menurunkan efisiensi reproduksi yang dapat mempengaruhi ketahanan pangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian daun kelor dalam pakan tambahan Urea Moringa Molasses Multinutrient Block (UMMMB) terhadap libido dan kualitas semen pejantan kambing PE yang diberi pakan utama hijauan rawa. Penelitian ini menggunakan delapan ekor pejantan kambing PE umur 18,50 ± 1,00 bulan dengan bobot badan 32 ± 1.49 kg dipelihara secara intensif di kandang individu selama sembilan minggu, diberi pakan utama rumput rawa. Empat ekor diberi pakan tambahan Urea Molasses Multinutrient Block (UMMB) seberat 200g sebagai kontrol dan empat ekor diberi pakan tambahan UMMMB seberat 200g sebagai perlakuan. Pengamatan libido dan kualitas semen dilakukan sekali seminggu selama enam minggu pada minggu keempat sampai minggu kesembilan. Pengukuran libido dan penampungan semen dilakukan pada jam 07.00 wita sebelum pemberian pakan. Peubah yang diamati dibandingkan dengan menggunakan indendent sample t-test. Pemberian pakan tambahan UMMMB signifikan (P<0,05) meningkatkan libido (24.3 ± 3.58 vs 14.51 ± 1.57 detik) dan motilitas total sperma (69.93 ± 1.09 vs 75.47 ± 1.65%) pejantan kambing PE, namun tidak signifikan (P>0,05) meningkatkan volume semen dan konsentrasi sperma (0.78 ± 0.06 vs 0.86 ± 0.09 ml dan 2.986 ± 25.02 vs 3.612 ± 3.929 x juta/ ml). Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan daun kelor dalam urea molasses multinutrient block berperan meningkatkan libido dan motilitas total sperma, sehingga UMMMB dapat digunakan sebagai pakan tambahan untuk meningkatkan libido dan kualitas semen pejantan kambing PE.
Description:
Kemampuan fertilitas pejantan dapat diuji dari libido dan kualitas semen yang dihasilkan. Libido merupakan indikator kemampuan seekor pejantan untuk melayani atau menunggangi betina, sedang kualitas semen merupakan indikator kemampuan
sperma untuk membuahi ovum sehingga menghasilkan kebuntingan. Libido dan kualitas semen yang rendah dapat menyebabkan penundaan konsepsi sehingga menurunkan efisiensi reproduksi yang dapat berakibat pada menurunnya jumlah populasi yang pada akhirnya dapat mengancam ketahanan pangan. Libido dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, nutrisi dan hormon, serta ketajaman sensorik, umur, dan pengalaman (Menegassi et al., 2011). Kualitas semen seekor pejantan dipengaruhi oleh faktor gizi (Martin et al., 2010), umur dan musim (Bhakat et al., 2011), serta bangsa (Lemma and Shemsu, 2015). Pakan merupakan salah satu faktor yang berperanan penting terhadap libido dan kualitas semen, sehingga diperlukan inovasi teknologi pakan dengan pemberian pakan tambahan yang berkhasiat meningkatkan libido dan kualitas semen. Kecukupan nutrisi dalam pakan sangat mempengaruhi terjadinya libido dan kualitas semen. Berbagai penelitian telah dilakukan dengan memanfaatkan daun kelor sebagai bahan pakan dengan tujuan meningkatkan libido dan kualitas semen. Lalas dan Tsaknis (2002) melaporkan bahwa, daun kelor telah dimanfaatkan untuk meningkatkan libido secara tradisional. Abu et al. (2013) berhasil meningkatkan kualitas sperma epididimis kelinci pejantan. Raji and Njidda (2014) juga berhasil meningkatkan motilitas sperma ternak kambing. Hasil penelitian Syarifuddin et al. (2017) menunjukkan bahwa, suplementasi daun kelor secara signifikan meningkatkan libido dan motilitas sperma pejantan sapi Bali. Teknologi pakan dalam bentuk Urea Molasses Multinutrient Block telah lama dikembangkan dan terbukti meningkatkan produktivitas dan reproduktivitas ternak ruminansia. Asaolu (2012) telah mengembangkan teknologi pakan Moringa Multinutrient Block (MMNB) dan selanjutnya Asaolu & Okewoye (2013) mengujicoba pada kambing Dwarf Afrika Barat. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pertambahan bobot badan, feed conversion ratio (FCR) dan protein efficiency ratio (PER) pada kambing yang disuplementasi dengan MMNB lebih baik dibandingkan dengan tanpa suplementasi MMNB. Rahardja dkk. (2010) telah berhasil memanfaatkan daun kelor dalam UMMB untuk meningkatkan efisiensi reproduksi sapi potong pada peternaakan rakyat. Hasilnya menunjukkan bahwa pemanfaatan daun kelor dalam UMMB memberikan dampak positif terhadap pertambahan bobot badan induk bunting dan bobot badan lahir anak. Toleng dkk. (2010) juga telah berhasil memanfaatkan daun kelor dalam UMMB untuk mempercepat berahi post partum pada induk sapi Bali. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penelitian ini mencoba memanfaatkan daun kelor sebagai bahan penyusun Urea Moringa Molasses Multi-nutrient Block (UMMMB) sebagai pakan tambahan pada pejantan kambing PE yang diberi ransum dasar hijauan rawa guna meningkatkan libido dan kualitas semennya.