Abstract:
Lereng bekas tambang tanah urug kurang mendapatkan perhatian oleh pihak pengelolah
sehingga memiliki potensi yang membahayakan bagi aktivitas di wilayah lereng. Lokasi
penelitian merupakan wilayah perbukitan Gunung Kupang yang dilakukan
kegiatan penambangan tanah urug. Tujuan penelitian analisis kestabilan lereng tanah urug
adalah lereng pada lokasi penelitian dapat menjadi daerah yang aman untuk pemukiman
berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh departemen pekerjaan umum.
Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel dan pengujian pada laboratorium adalah
menggunakan standar ASTM (American Society for Testing and Material). Analisis
kestabilan lereng dilakukan menggunakan software Slide v.6.0 dengan material propertis
kohesi (C) 53,94 KN/m3
dan Sudut geser dalam (ø) 26◦. Metode yang digunakan dalam
analisis kestabilan lereng adalah metode Bishop, Janbu dan Hoek dan Bray.
Pengujian kadar air 15.09%, berat volume 19.89 KN/m3
, berat jenis 2.41, sieve analysis
memiliki Cu 3.22 dan Cc 1.2. Klasifikasi tanah menurut metode USCS (% lolos ≥ 50%) dan
metode AASTHO (% lolos ≥ 35%) tanah termasuk berbutir kasar. Pengujian Atterberg limit
test diketahui nilai batas cair 43.14% dan batas plastis 21.61%. Faktor keamanan lereng
dengan metode Bishop 1.97 dan metode Janbu 1.76. Faktor keamanan < 2 sehingga
dilakukan perbaikan lereng. Volume yang dibongkar 474,419.14 m3
. Waktu pembongkaran
lima bulan. Hasil penjualan tanah IDR 2,715,175,382.84.
Kata-kata kunci: Tambang Tanah Urug, Faktor Keamanan, Kestabilan Lereng, Gunung
Kupang